Senin, 14 Desember 2015

Tugas Ilmu Sosial Dasar



Melestarikan Kebudayaan yang Ada di Jawa Tengah

Kebudayaan Jawa
            Jawa Tengah adalah propinsi dimana budaya Jawa banyak berkembang karena di Jawa Tengah dahulu banyak Kerajaan berdiri. Bukti keberadaan kerajaan-kerajaan ini ialah dapat ditemukan banyak candi sebagai peninggalan kerajaan-kerajaan entah Kerajaan Hindu maupun Budha. Batas wilayah Jawa Tengah yaitu sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Jawa Timur, sebelah selatan berbatasan dengan samudera Hindia sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Jawa Barat.
            Masyarakat Jawa memiliki berbagai macam jenis kebudayaan yang menjadi ciri khas dan merupakan jati diri dan warisan leluhur yang berkembang dari masa ke masa. Bentuk-bentuk kebudayaan ini diantaranya berbentuk fisik maupun non fisik, seperti bahasa Jawa, aksara Jawa, wayang, gamelan Jawa, bermacam-macam tarian, keris, ketoprak, dan batik.
            Kebudayaan Jawa yang berkembang di wilayah Surakarta, sebagai salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Jawa Tengah, kebanyakan berkembang dengan terpengaruh oleh budaya lain. Seperti halnya kebudayaan Jawa yang tersebar dipulau Jawa, bukanlah kebudayaan asli karena tercampur oleh kebudayaan India, Cina, Timur Tengah, Portugis, Inggris dan Belanda.
            Sebagai Negara yang cukup strategis, terletak diantara dua benua dan dua samudra, Indonesia sering menjadi Negara transit bagi Negara-negara lainnya. Bentuk kebudayaan Jawa ini terakulturasi dengan kebudayaan dari Negara-negara lain yang pernah singgah di Indonesia. Seperti misalnya gong yang merupakan hasil kebudayaan yang berakulturasi dengan budaya Cina ataupun wayang yang dahulunya merupakan budaya India dan diadaptasi dengan budaya Jawa.

Pengaruh Globalisasi dan Modernisasi terhadap Kebudayaan Jawa
            Globalisasi dan modernisasi menjadi fenomena yang berkembang di hampir seluruh pelosok dunia, terutama dinegara-negara berkembang. Seperti yang dapat dilihat bahwa proses globalisasi memberikan dampak terhadap berbagai sektor kehidupan manusia, tidak terkecuali dengan kebudayaan manusia yang juga terpengaruhi. Perkembangan kebudayaan ini terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia sesuai dengan berkembangannya pengetahuan manusia untuk menciptakan inovasi baru. Seperti halnya peradaban manusia yang berkembang secara bertahap dari zaman prasejarah hingga zaman sejarah. Kebudayaan juga berkembang secara bertahap mengikuti perkembangan zaman.
            Globalisasi dan modernisasi dalam bidang kebudayaan dapat dilihat dengan semakin luasnya masyarakat dunia mengenal suatu kebudayaan dari suatu daerah. Seperti yang diungkapan oleh Anthony Giddens bahwa modernitas meruntuhkan jarak antar ruang dan waktu.

Dampak Positif terhadap kebudayaan Jawa
            Perkembangan arus globalisasi dan modernisasi dalam kehidupan memberikan dampak terhadap berbagai sektor kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam hal kebudayaan. Dua proses ini  memberikan dampak positif, diantaranya :
1.                  Semakin dikenalnya suatu kebudayaan dari suatu Negara ke seluruh pelosok dunia
2.                  Meningkatkan jumlah devisa Negara karena wisata budaya
3.                  Meningkatkan kreativitas dalam berkarya
4.                  Membuat kebudayaan semakin maju

Dampak negatif terhadap kebudayaan Jawa
            Ada dampak positif ada juga dampak negatif sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena dua dampak ini seperti dua mata pisau yang saling berhubungan.
Dalam pelaksanaannya, globalisasi dan modernisasi memberikan dampak yang negatif sebagai berikut :
1.                  Westernisasi yang semakin marak, dimana budaya barat dianggap sebagai budaya yang lebih maju dan terus ditiru terutama oleh Negara yang sedang berkembang
2.                  Melunturnya jati diri bangsa karena anak muda berkiblat terhadap kebudayaan asing dan kurang menghargai kebudayaan sendiri, sehingga ada kecenderungan kebudayaan semakin lama semakin tergerus arus globalisasi.
3.                  Budaya hedonisme dan konsumerisme yang terus berkembang tanpa bisa dicegah.


Melestarikan Kebudayaan
            Pengenalan dan pelestarian terhadap budaya tradisional Indonesia, terus dikampanyekan oleh beberapa seniman tanah air. Sebelumnya dilakukan Didik Nini Thowok, melalui 'Comedy Dance' di Galery Indonesia Kaya. Kali ini, seniman yang dibesarkan di daerah Jawa Tengah, Eko Supriyanto juga tengah giat mengajak generasi muda untuk melestarikan budaya Indonesia. "Salah satu upaya melestarikan tari tradisional Indonesia adalah dengan rutin menggelar acara tari besar dan dialog-dialog mengenai tari," ungkap Eko Supriyanto, saat ditemui usai acara 'Indonesia Menari' di Grand Indonesia West Mall, Jakarta, Minggu (23/11/2014).

            Melalui acara-acara kesenian tari, kata Eko, dapat membantu memperkenalkan dan melestarikan keberagaman tarian tradisional Indonesia, baik kepada masyarakat Indonesia, juga kepada masyarakat dunia. "Saat ini kita juga mengupayakan agar saat tampil di luar negeri, kita tidak hanya sekedar pentas lalu pulang. Tapi sekarang kita tengah mengkondisikan bagaimana bisa mendialogkan kesenian kita dengan wacana yang melebar, dan tidak hanya sekedar pentas," tuturnya. Eko berharap, melalui kegiatan tari dan dialog tersebut, dapat memberikan kesadaran kepada masyarakat khususnya generasi muda tentang betapa kayanya budaya Indonesia saat ini.

Sumber :