Melestarikan Kebudayaan yang Ada di
Jawa Tengah
Kebudayaan Jawa
Jawa Tengah adalah propinsi dimana
budaya Jawa banyak berkembang karena di Jawa Tengah dahulu banyak Kerajaan
berdiri. Bukti keberadaan kerajaan-kerajaan ini ialah dapat ditemukan banyak
candi sebagai peninggalan kerajaan-kerajaan entah Kerajaan Hindu maupun Budha.
Batas wilayah Jawa Tengah yaitu sebelah utara berbatasan dengan laut Jawa,
sebelah timur berbatasan dengan Jawa Timur, sebelah selatan berbatasan dengan
samudera Hindia sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Jawa Barat.
Masyarakat Jawa memiliki berbagai
macam jenis kebudayaan yang menjadi ciri khas dan merupakan jati diri dan
warisan leluhur yang berkembang dari masa ke masa. Bentuk-bentuk kebudayaan ini
diantaranya berbentuk fisik maupun non fisik, seperti bahasa Jawa, aksara Jawa,
wayang, gamelan Jawa, bermacam-macam tarian, keris, ketoprak, dan batik.
Kebudayaan Jawa yang berkembang di
wilayah Surakarta, sebagai salah satu kabupaten yang ada di Propinsi Jawa
Tengah, kebanyakan berkembang dengan terpengaruh oleh budaya lain. Seperti
halnya kebudayaan Jawa yang tersebar dipulau Jawa, bukanlah kebudayaan asli
karena tercampur oleh kebudayaan India, Cina, Timur Tengah, Portugis, Inggris
dan Belanda.
Sebagai Negara yang cukup strategis,
terletak diantara dua benua dan dua samudra, Indonesia sering menjadi Negara
transit bagi Negara-negara lainnya. Bentuk kebudayaan Jawa ini terakulturasi
dengan kebudayaan dari Negara-negara lain yang pernah singgah di Indonesia.
Seperti misalnya gong yang merupakan hasil kebudayaan yang berakulturasi dengan
budaya Cina ataupun wayang yang dahulunya merupakan budaya India dan diadaptasi
dengan budaya Jawa.
Pengaruh
Globalisasi dan Modernisasi terhadap Kebudayaan Jawa
Globalisasi
dan modernisasi menjadi fenomena yang berkembang di hampir seluruh pelosok
dunia, terutama dinegara-negara berkembang. Seperti yang dapat dilihat bahwa proses
globalisasi memberikan dampak terhadap berbagai sektor kehidupan manusia, tidak
terkecuali dengan kebudayaan manusia yang juga terpengaruhi. Perkembangan
kebudayaan ini terus berkembang seiring dengan perkembangan peradaban manusia
sesuai dengan berkembangannya pengetahuan manusia untuk menciptakan inovasi
baru. Seperti halnya peradaban manusia yang berkembang secara bertahap dari
zaman prasejarah hingga zaman sejarah. Kebudayaan juga berkembang secara
bertahap mengikuti perkembangan zaman.
Globalisasi
dan modernisasi dalam bidang kebudayaan dapat dilihat dengan semakin luasnya
masyarakat dunia mengenal suatu kebudayaan dari suatu daerah. Seperti yang
diungkapan oleh Anthony Giddens bahwa modernitas meruntuhkan jarak antar ruang
dan waktu.
Dampak Positif terhadap kebudayaan Jawa
Perkembangan
arus globalisasi dan modernisasi dalam kehidupan memberikan dampak terhadap
berbagai sektor kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam hal kebudayaan. Dua
proses ini memberikan dampak positif, diantaranya :
1.
Semakin dikenalnya suatu kebudayaan dari suatu Negara
ke seluruh pelosok dunia
2.
Meningkatkan jumlah devisa Negara karena wisata budaya
3.
Meningkatkan kreativitas dalam berkarya
4.
Membuat kebudayaan semakin maju
Dampak negatif terhadap kebudayaan Jawa
Ada
dampak positif ada juga dampak negatif sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, karena dua dampak ini seperti dua mata pisau yang saling
berhubungan.
Dalam pelaksanaannya, globalisasi dan modernisasi
memberikan dampak yang negatif sebagai berikut :
1.
Westernisasi yang semakin marak, dimana budaya barat
dianggap sebagai budaya yang lebih maju dan terus ditiru terutama oleh Negara
yang sedang berkembang
2.
Melunturnya jati diri bangsa karena anak muda
berkiblat terhadap kebudayaan asing dan kurang menghargai kebudayaan sendiri,
sehingga ada kecenderungan kebudayaan semakin lama semakin tergerus arus
globalisasi.
3.
Budaya hedonisme dan konsumerisme yang terus
berkembang tanpa bisa dicegah.
Melestarikan
Kebudayaan
Pengenalan
dan pelestarian terhadap budaya tradisional Indonesia, terus dikampanyekan oleh
beberapa seniman tanah air. Sebelumnya dilakukan Didik Nini Thowok, melalui
'Comedy Dance' di Galery Indonesia Kaya. Kali ini, seniman yang dibesarkan di
daerah Jawa Tengah, Eko Supriyanto juga tengah giat mengajak generasi muda
untuk melestarikan budaya Indonesia. "Salah satu upaya melestarikan tari
tradisional Indonesia adalah dengan rutin menggelar acara tari besar dan
dialog-dialog mengenai tari," ungkap Eko Supriyanto, saat ditemui usai
acara 'Indonesia Menari' di Grand Indonesia West Mall, Jakarta, Minggu
(23/11/2014).
Melalui
acara-acara kesenian tari, kata Eko, dapat membantu memperkenalkan dan
melestarikan keberagaman tarian tradisional Indonesia, baik kepada masyarakat
Indonesia, juga kepada masyarakat dunia. "Saat ini kita juga mengupayakan
agar saat tampil di luar negeri, kita tidak hanya sekedar pentas lalu pulang.
Tapi sekarang kita tengah mengkondisikan bagaimana bisa mendialogkan kesenian
kita dengan wacana yang melebar, dan tidak hanya sekedar pentas,"
tuturnya. Eko berharap, melalui kegiatan tari dan dialog tersebut, dapat
memberikan kesadaran kepada masyarakat khususnya generasi muda tentang betapa
kayanya budaya Indonesia saat ini.
Sumber :