Post – post yang sebelumnya saya publikasikan isinya
mengenai kebudayaan dan eksistensinya pada zaman modern ini, nah, dalam post
kali ini saya akan membahas tentang pelaku kebudayaan itu sendiri yang tidak
lain dan tidak bukan adalah kita, manus.ia.
Manusia, pada umunya kita mengartikannya sebagai salah
satu jenis makhluk hidup yang diciptakan oleh Tuhan untuk menjaga bumi dan
menjadi pemimpin atas makhluk yang lain. Selain itu menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Manusia adalah makhluk yang
berakal budi; insan; orang. Dalam perjalanan hidupnya pasti seorang manusia
akan merasakan atau menemui yang namanya kegelisahan, penderitaan dan keadilan.
1. Manusia dan
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir
atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang
ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas
penderitaan. Suatu pristiwa yang
dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali
bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan
kebahagiaan.
Penyebab
munculnya penderitaan
disebabkan hubungan antara manusia
dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun dengan
alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak harmonisan antara elemen satu
dengan yang lainnya. contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya
didalam bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan
perselisihan diantara satu dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan
timbulnya rasa dengki, marah, bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. dari
sinilah penderitaan muncul karena perbuatan saling tidak menyukai tersebut.
dalam hal ini, penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara batin karena
terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang yang menjelek-jelekan bahkan
rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah terjadi pertengkaran yang
membuat hubungan didalam masyarakat sudah tidak ada rasa nyaman dan aman.
Penderitaan yang muncul
karena suatu penyakit/siksaan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit
atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat
merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak contoh kasus
penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat
diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh
dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa.
Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena
kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas dan akhirnya
memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr.
Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
2. Manusia dan Keadilan
Keadilan
adalah kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga
tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang
bijaksana. Dalam keadilan ada dua hal yang pasti akan muncul yaitu Kejujuran
dan Kecurangan.
Kejujuran
jujur artinya apa yang dia katakan
sesuai dengan hati nuraninya dengan kenyataan yang ada. Sedangkan kenyataan
yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti bersih
hatinya dari perbuatan – perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
Kecurangan
Kecurangan ini idientik dengan
ketidak jujuran dan sama pula dengan halnya licik, meskipun tidak mirip 100%. Kecurang
atau curang memiliki arti apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati
nuraninya atau dari hatinya orang itu berniat curang dan tidak memiliki rasa
kejujuran di dalam dirinya. Kecurangan ini dapat menyebabkan orang serakah, tak
mau peduli dengan orang lain dan gak mau tau dengan sesama.
3. Manusia dan
Kegelisahan
Kegelisahan dan kesedihan merupakan suatu kejahatan
kembar yang datang beriringan dan bergandengan. Mereka hidup bersama-sama di
dunia ini. Jika Anda gelisah, maka Anda akan merasa susah dan sedih, begitu pun
sebaliknya. Kadangkala kita berupaya untuk menghindari mereka, lari dari
kenyataan, tetapi tetap saja mereka akan senantiasa hadir dalam diri kita.
Kejahatan kembar ini bukan untuk dihindari, tetapi bukan berarti kita
membiarkan mereka untuk mengalahkan kita. Kita harus mengatasi mereka dengan
usaha kita sendiri, dengan kemantapan hati dan kesabaran, dengan pengertian
benar dan kebijaksanaan.
Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat
oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan
ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan
yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya
jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa
tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita
sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak
terlatih.